info@profhim.kz

Pendidikan dan Penelitian Hutan Mangrove Desa Budo

Salah satu lokasi hutan mangrove yang bisa dikunjungi yaitu di Desa Budo. Anda bisa mengetahui keunikan mahjong ways 2 dari daya tarik yang dimiliki Hutan Mangrove Desa Budo dibawah ini. siapapun yang sudah datang berkunjung ke tempat ekowisata Minahasa Utara ini biasanya akan betah berlama lama dan tidak ingin cepat cepat pulang. Yuk simak informasi lebih jelasnya!

Ekowisata Hutan Mangrove Desa Budo

1. Dijadikan Pusat Pendidikan dan Penelitian

Selain dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata, hutan mangrove di Sulawesi Utara ini juga dijadikan sebagai pusat pendidikan dan penelitian. Sudah banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara yang melakukan penelitiannya di hutan mangrove ini. selain itu, Ada juga Dinas Kehutanan Sumatera Utara yang melakukan penelitian komparatif.

Hal tersebut dilakukan tentunya dengan tujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan terbaru dari hutan bakau ini. bisa dikatakan bahwa ekosistem yang ada di area wisata ini sangat unik baik dalam hal ekosistem laut maupun darat. Semua dipenuhi dengan banyak organisme yang sangat unik sehingga menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi dunia pendidikan dan penelitian.

Penelitian yang dilakukan di kawasan Hutan Mangrove Desa Budo Minahasa Utara ini biasanya berkaitan dengan faktor fisik maupun sosial ekonomi yang  mendukung sumber daya hayati yang baik di sekitaran kawasan pesisir. Hal ini tentunya menjadi hal menarik yang perlu ditelusuri dan dijelajahi.

2. Memiliki Luas Hingga 3000 Meter Persegi

Perlu diketahui bahwa luas Hutan Mangrove Desa Budo ini yaitu 3000 meter persegi yang selalu dikembangkan dengan tujuan untuk bisa menyerap karbon dioksida yang ada di udara. Perubahan penggunaan lahan dan deforestasi yang dilakukan saat ini diketahui sudah menyumbang 8 – 20% emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia secara global

Perubahan tersebut dikatakan hampir setara dengan efek dari pembakaran bahan bakar fosil. Segala bentuk permasalahan tersebut tentunya bisa diatasi dengan lebih mudah dengan menggunakan sistem pengelolaan hutan alam ini. Dengan memperhatikan fungsi sosial dan nilai ekonominya, tentu membudidayakan hutan mangrove ini merupakan suatu kegiatan bermanfaat.

3. Dipenuhi dengan 9 Macam Jenis Mangrove

Kawasan Hutan Mangrove Desa Budo ini tentunya dijadikan sebagai bentuk perjalanan wisata alam dengan tujuan untuk menjaga lingkungan hidup serta memelihara kesejahteraan kehidupan penduduk setempat. Bentuk pariwisata yang satu ini bisa dikatakan sebagai kegiatan ekonomi terbesar secara global. Sebuah cara mendanai konservasi alam serta meningkatkan nilai tanah dalam keadaan alaminya.

Ekowisata pada dasarnya merupakan suatu kombinasi dari berbagai manfaat yang timbul dari kepedulian ekonomi, lingkungan, dan sosial. Di kawasan hutan mangrove milik desa Budo ini diketahui dipenuhi dengan 9 jenis pohon mangrove seperti diantaranya api api hitam, mangrove merah, bakau kurap, acrostichum aureum, dan kandelia candel.

Добавить комментарий

Shopping cart

0

No products in the cart.