Novita, mewakili timnya Poker Online menerangkan perbedaan geografis dan tingkat upah minimum regional (UMR) setiap daerah yang berbeda jadi salah satu faktor utama ketidakmerataan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Menurutnya, problem ini semestinya lebih menjadi sorotan pemerintah. «Selain pemerataan, pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan di daerah-daerah yang minim akses,» lanjutnya, dikutip dari rilis situs kampus Unair.
Lebih lanjut, Novita slot gacor menyebut Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI sudah menyoroti pentingnya regulasi soal pemerataan dokter spesialis. Salah satu kebijakan yang perlu diperkokoh adalah mengenai Telehealth.
Aplikasi Telehealth adalah salah satu alternatif untuk masyarakat supaya tetap dapat mendapat layanan kesehatan saat pandemi. Aplikasi ini dinilai dapat menjawab persoalan pemerataan dokter karena pasien dan dokter tak harus bertatap muka.
«Telehealth hadir untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sangat potensial untuk dikembangkan di pandemi COVID-19. Telehealth membantu pasien mendapatkan dukungan dan konsultasi yang mereka butuhkan tanpa kontak langsung dengan individu yang sakit,» ujarnya.
Meski demikian, menurut Novita masih ada hal-hal yang menghambat pemanfaatan Telehealth. Dia menyebut beberapa penghambatnya adalah sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan teknologi, kekurangan infrastruktur yang mendukung, kurangnya pendanaan, dan kurangnya dukungan dari masyarakat.
Namun, Novita juga mengatakan permasalahan tersebut bisa berkurang jika pemerintah memfasilitasi layanan kesehatan yang lebih layak dengan biaya yang terjangkau. «Peningkatan fasilitas kesehatan juga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke depannya,» ucapnya.